Tikus kerinci
Tikus Kerinci
| |
---|---|
Rattus korinchi | |
Status konservasi | |
Kekurangan data | |
IUCN | 19339 |
Taksonomi | |
Kelas | Mammalia |
Ordo | Rodentia |
Superfamili | Muroidea |
Famili | Muridae |
Tribus | Rattini |
Genus | Rattus |
Spesies | Rattus korinchi |
Tata nama | |
Sinonim takson |
Tikus kerinci (Rattus korinchi) adalah sejenis hewan pengerat yang termasuk dalam suku Muridae. Tikus ini hanya ditemukan di wilayah pegunungan di Sumatra, Indonesia; sejauh ini spesimen contoh baru didapatkan dari Gunung Kerinci dan Gunung Talamau.[3]
Pengenalan
[sunting | sunting sumber]Tikus yang berukuran sedang; panjang kepala dan tubuh 166-169 mm (dari dua spesimen), dan ekor yang relatif panjang (yakni 209–224 mm). Panjang kaki belakang (HF, hind foot) 34–35 mm, sementara panjang tengkorak 41.0-41.8 mm. Tubuh tertutupi oleh rambut-rambut yang padat dan tebal; panjang rambut lunak yang menutupi badan antara 10–15 mm, sementara di bagian punggungnya terdapat pula rambut-rambut yang lebih panjang dan kaku, namun lebih jarang, yang panjangnya mencapai 20–25 mm.[3]
Tubuh bagian punggung berwarna bungalan gelap, sementara sisi bawah tubuh berwarna putih kelabu. Jalur putih lebar terdapat mulai tenggorokan, dada, hingga perut bagian bawah. Sisi kepala dan badan lebih pucat dari bagian atas punggung, namun tidak ada batas yang tegas antara warna punggung dengan bagian bawah badan.[3] Ekor berwarna cokelat, satu warna saja hingga ke ujungnya.[3]
Sebaran dan ekologi
[sunting | sunting sumber]Sejauh ini, dua lokasi ditemukannya tikus kerinci adalah Gunung Kerinci pada ketinggian 7.300 kaki (2.225 m dpl.) dan dekat puncak Gunung Talamau pada ketinggian 9.100 kaki (2.774 m dpl.), di Sumatera Barat.[3] Ekologinya sebagai tikus pegunungan mungkin mirip dengan R. hoogerwerfi dari Gunung Leuser, Aceh.[3] Dua spesies Rattus tersebut diduga merupakan keturunan dari gelombang pertama invasi dan kolonisasi Rattus ke wilayah Dangkalan Sunda.[4]
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Nama spesiesnya, korinchi, berasal dari ejaan bahasa Belanda ketika itu untuk menyebut (Gunung) Kerinci.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Robinson, H.C. & C.B. Kloss. (1916). "Preliminary diagnoses of some new species and subspecies of mammals and birds obtained in Korinchi, West Sumatra, Feb.-June 1914". Jour. Straits Branch Roy. Asiatic Soc., 73: 269-278.
- ^ Clayton, E.; Kennerley, R. (2019). "Rattus korinchi". The IUCN Red List of Threatened Species. 2019: e.T19339A22440359. doi:10.2305/IUCN.UK.2019-1.RLTS.T19339A22440359.en.
- ^ a b c d e f Musser, G.G. (1986). "Sundaic Rattus: Definitions of Rattus baluensis and Rattus korinchi. American Museum Novitates 2862: 1-24.
- ^ Camacho-Sanchez, M. & J. Leonard. (2020) "Mitogenomes reveal multiple colonization by Rattus in Sundaland". Journal of Heredity, (2020): 392–404. DOI: https://doi.org/10.1093/jhered/esaa014
- Musser, G. G.; Carleton, M. D. (2005). "Superfamily Muroidea". Dalam Wilson, D. E.; Reeder, D. M. Mammal Species of the World (edisi ke-3rd). Johns Hopkins University Press. hlm. 1472. ISBN 978-0-8018-8221-0. OCLC 62265494.